Kalau kamu sering masak di rumah, kamu pasti tahu satu hal: pisau adalah senjata utama di dapur. Tapi anehnya, masih banyak orang yang asal beli pisau tanpa tahu bedanya bahan, bentuk, atau cara merawatnya. Padahal, pisau itu ibarat pasangan hidup di dapur — kalau salah pilih, bisa bikin repot tiap hari.
Saya dulu juga begitu. Beli pisau karena diskon di supermarket, tanpa mikir bahan atau ergonominya. Dua minggu pertama, tajamnya mantap. Tapi setelah itu, mulai tumpul, gagangnya licin, dan kadang malah bikin tangan lecet. Dari situ saya belajar bahwa memilih pisau dapur tajam bukan cuma soal harga, tapi soal kenyamanan dan keamanan.
Nah, artikel ini akan jadi panduan lengkap buat kamu — terutama pemula — biar ngerti cara memilih pisau dapur yang benar, dari jenis bahan, bentuk pegangan, sampai cara merawat ketajamannya supaya awet bertahun-tahun.
1. Mengenal Jenis-Jenis Pisau Dapur yang Sering Dipakai
Sebelum masuk ke bahan dan perawatan, kamu perlu tahu dulu bahwa tidak semua pisau diciptakan untuk fungsi yang sama.
Ada pisau khusus untuk memotong daging, ada yang buat mengiris sayur, bahkan ada yang cuma cocok buat roti.

Beberapa jenis pisau yang paling umum antara lain:
Pisau Chef (Chef’s Knife)
Ini pisau “serba bisa”. Panjangnya sekitar 20 cm dengan bentuk agak melengkung di ujungnya. Pisau chef cocok untuk memotong daging, sayuran besar seperti kol, dan juga mencincang bawang.
Kalau kamu cuma mau punya satu pisau di dapur, ini yang wajib ada.
Beberapa merk terkenal seperti Global dan Victorinox dikenal punya varian chef knife yang ringan tapi kuat — bisa kamu temukan juga di situs seperti tokopedia.com.
Pisau Santoku
Asalnya dari Jepang, tapi sekarang populer di seluruh dunia. Bentuknya mirip pisau chef, tapi lebih pendek dan ujungnya agak datar. Cocok banget buat motong cepat dan tipis, seperti wortel, timun, atau daging ayam.
Pisau santoku sering disebut lebih “aman” buat pemula karena keseimbangan beratnya pas dan tidak mudah tergelincir.
Pisau Paring
Kecil tapi penting. Biasanya sekitar 8–10 cm, digunakan untuk mengupas buah, memotong bahan kecil, atau detail kecil saat plating makanan.
Bisa dibilang ini “pisau tukang rapi” di dapur.
Pisau Roti (Bread Knife)
Pisau bergerigi panjang, ideal untuk roti atau kue yang punya kulit keras tapi isi lembut. Jangan pakai pisau biasa untuk motong roti, karena bisa merusak teksturnya.
2. Jenis Bahan Pisau Dapur: Mana yang Terbaik untuk Kamu?
Nah, ini bagian yang sering diabaikan banyak orang: bahan pisau.
Beda bahan, beda juga cara merawatnya dan daya tahannya. Mari kita bahas satu per satu.
a. Stainless Steel
Ini bahan paling umum dan paling sering dijual di pasaran.
Kelebihannya jelas: tidak berkarat, tahan noda, dan mudah dirawat.
Tapi kekurangannya, kalau kualitasnya rendah, bisa cepat tumpul dan susah diasah lagi.
Saya pribadi suka pisau stainless dengan lapisan tambahan seperti molibdenum atau vanadium karena hasil potongannya lebih halus.
b. Carbon Steel
Pisau dari baja karbon punya ketajaman luar biasa. Banyak chef profesional pakai bahan ini karena presisinya tinggi. Tapi, ya… ada konsekuensinya: bahan ini mudah berkarat kalau tidak dirawat dengan benar.
Kalau kamu rajin mengeringkan dan mengoles sedikit minyak setelah pakai, bahan ini bisa tahan bertahun-tahun.
c. Damascus Steel
Kalau kamu suka tampilan mewah, Damascus steel ini juaranya. Motifnya bergelombang seperti air, dan biasanya dibuat dengan teknik tradisional yang menggabungkan beberapa lapisan baja.
Selain tampilan keren, ketajamannya juga stabil dan tidak gampang rusak.
Tapi tentu saja, harganya juga tidak murah.
d. Ceramic Knife
Pisau keramik jadi alternatif modern yang cukup populer.
Pisau ini sangat tajam, ringan, dan tidak bereaksi dengan bahan makanan — artinya, tomatmu tidak akan berubah warna karena oksidasi.
Namun, pisau ini tidak cocok untuk memotong tulang atau bahan keras. Sekali jatuh, bisa langsung retak. Jadi kalau kamu tipe yang sering ceroboh, mungkin lebih baik hindari dulu.
3. Ergonomi Pegangan: Kunci Kenyamanan Saat Memotong
Pernah nggak sih kamu merasa pegal atau lecet setelah lama motong bahan? Itu biasanya karena pegangan pisaumu tidak ergonomis.
Ergonomi itu sederhananya: bagaimana bentuk dan bahan gagang pisau cocok di tanganmu.
Kalau gagangnya terlalu besar atau licin, risiko tergelincir makin tinggi.

a. Bahan Pegangan
- Kayu: Klasik dan estetik, tapi perlu dirawat agar tidak lembap.
- Plastik / Resin: Mudah dibersihkan, ringan, dan sering ada tekstur anti-slip.
- Stainless: Awet banget, tapi agak berat.
- Composite (campuran): Kombinasi bahan kayu dan plastik modern, biasanya nyaman di genggaman dan tahan lama.
Saya pribadi suka pegangan berbahan composite karena terasa seimbang dan tidak terlalu berat di ujung.
b. Bentuk dan Keseimbangan
Pegangan yang baik akan membuat pisau terasa “menyatu” dengan tanganmu.
Coba pegang pisaunya: kalau berat terasa condong ke depan, berarti keseimbangannya kurang pas. Pisau yang ideal terasa ringan tapi mantap saat diayunkan.
Kamu juga bisa lihat contoh produk ergonomis di situs seperti KitchenAid — banyak yang sudah didesain khusus untuk mencegah kelelahan tangan saat digunakan lama.
4. Cara Merawat Ketajaman Pisau Dapur
Pisau sehebat apa pun, kalau tidak dirawat, pasti akan tumpul.
Dan pisau tumpul itu musuh besar di dapur — bukan cuma bikin lama masak, tapi juga lebih berbahaya karena mudah meleset.
Berikut cara menjaga ketajamannya agar selalu prima.
a. Gunakan Alas yang Tepat
Jangan pernah motong di atas piring, kaca, atau permukaan logam. Gunakan talenan kayu atau plastik tebal.
Bahan keras bisa membuat mata pisau cepat aus.
b. Cuci dan Keringkan Segera
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan: membiarkan pisau basah di wastafel.
Air, sabun, dan garam bisa mempercepat korosi. Setelah dicuci, langsung keringkan dengan kain lembut.
c. Gunakan Honing Rod atau Batu Asah
Untuk menjaga ketajaman harian, gunakan honing rod — itu loh, batang baja panjang yang sering kamu lihat di acara masak.
Tapi kalau pisaumu sudah tumpul parah, kamu perlu batu asah dengan dua sisi (kasar dan halus).
Kalau kamu belum pernah mengasah sendiri, sebaiknya tonton dulu video tutorial di YouTube Cook’s Illustrated — ada panduan visualnya yang mudah dipahami.
d. Simpan di Tempat yang Aman
Jangan taruh pisau sembarangan di laci. Gunakan magnetic strip di dinding atau pisau block. Selain rapi, juga menjaga mata pisau tidak saling bergesekan.
5. Tips Memilih Pisau Dapur untuk Pemula
Buat kamu yang baru mulai, jangan langsung beli satu set mahal. Cukup tiga jenis dulu:
- Chef’s Knife – untuk semua kebutuhan utama.
- Paring Knife – untuk pekerjaan kecil dan detail.
- Bread Knife – kalau kamu sering memanggang atau makan roti.
Beberapa tips tambahan:
- Coba langsung genggam sebelum beli.
- Pilih yang terasa seimbang dan tidak licin.
- Cek ulasan pengguna di situs seperti lanciutensilmac.com untuk referensi peralatan dapur lainnya.
- Hindari pisau terlalu ringan karena biasanya cepat rusak.
6. Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pemula
- Mengasah terlalu sering.
Pisau tidak perlu diasah setiap hari. Cukup honed (diratakan) tiap 2–3 kali pakai. - Memotong tulang dengan pisau dapur biasa.
Gunakan cleaver khusus atau pisau daging tebal. - Menaruh pisau di mesin pencuci piring.
Suhu tinggi dan deterjen bisa merusak lapisan baja dan pegangan. - Tidak memperhatikan sudut asah.
Setiap jenis pisau punya sudut berbeda. Pisau Jepang biasanya di 15 derajat, sedangkan pisau Barat di 20 derajat.
7. Rekomendasi Merek Pisau yang Cocok untuk Pemula
- Victorinox: ringan, tajam, dan harga masuk akal.
- Kiwi Brand: murah tapi tajamnya bukan main. Cocok buat latihan.
- Wüsthof: premium tapi awet puluhan tahun.
- Oxone: pilihan lokal yang lumayan populer, bisa kamu temukan di marketplace Indonesia.
Kesimpulan: Pisau Tajam, Masakan Lebih Lezat dan Aman
Memilih pisau dapur tajam bukan perkara sepele. Pisau yang pas akan membuat kegiatan memasak jadi lebih menyenangkan, cepat, dan tentu saja aman.
Kamu tidak perlu langsung beli yang mahal, tapi pahami dulu bahan, bentuk, dan cara perawatannya.
Pisau tajam bukan cuma soal alat — tapi juga soal kenyamananmu di dapur.
Coba mulai dengan satu pisau chef yang bagus, rawat dengan benar, dan rasakan sendiri bedanya saat memotong bahan makanan.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang alat dapur modern lainnya, kunjungi juga artikel lainnya di Lanci Utensilmac — ada banyak panduan dan ulasan yang bisa membantu kamu membangun dapur impian.
Baca juga artikel lainnya:



